TTS, Kabardaerah.com – Menekan angka stunting melalui rapat koordinasi tingkat kecamatan yang diselenggarakan oleh pemerintah kecamatan Kie yang berlokasi di Desa Oinlasi kecamatan Kie kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kamis 5/12/19.
Yang turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut antara lain Camat Kie, para Kades, Petugas Kesehatan,Kapolsek Kie, Guru SD, SMP dan SMA.
Stunting sendiri adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Ludovikus Kause selaku camat Kie dalam rakor menyampaikan untuk masalah stunting di kecamatan Kie diperlukan kerja sama dari stakeholder maupun instansi terkait untuk terlibat berkoordinasi dan melakukan sosialisasi dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting di kecamatan Kie.
Kepada seluruh aparat desa khususnya 13 desa yang berada di wilayah kecamatan kie untuk bersama bergandengan tangan dalam merumuskan program desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, baik di bidang pembangunan, pendidikan dan ekonomi.
“Ludovikus menegaskan agar dana desa tersebut dapat dianggarakan sebagian untuk mengatasi persoalan stunting yang ada di semua desa yang berada di wilayah kecamatan Kie”.
Angka stunting/pertumbuhan manusia kerdil, sesuai data petugas Puskemas Kecamatan Kie mencapai 902 anak yang tersebar di 13 desa yang berada di kecamatan Kie.
Data yang di peroleh berdasarkan data TKD/ Tenaga Kesehatan Desa yang bertugas di setiap desa sekecamatan Kie.
Upaya pencegahan stunting telah dilaksanakan oleh Petugas Kesehatan Kecamatan Kie, dengan memberi dana asupan makanan tambahan sebanyak Rp. 2.250.000/ anak untuk biaya makan selama 3 bulan.
Harapan dari Petugas kesehatan agar pihak desa bersama-sama saling membantu dalam mengatasi persoalan stunting di desa yang berada dalam wilayah kecamatan Kie.
Sekretaris Camat Kie Yulius Moto selaku moderator dalam rakor tersebut mengatakan bahwa stunting bukanlah program yang terpusat pada bagian kesehatan namun menjadi tanggung jawab bersama.
Yulius menghimbau kepada semua kepala desa yang hadir dalam rakor agar dana yanga telah dialokasikan untuk mengatasi stunting diawasi sehingga benar – benar bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala desa Oinlasi Yermias Nomleni dalam rakor tersebut menyampaikan bahwa melalui rakor ini semua Kades bisa dapat di evaluasi oleh pihak kecamatan tentang program kerja di desa masing-masing agar program kerja yang di laksanakan dapat berjalan dengan lancar, ungkap Yermias.
“Dalam rakor bukan saja agenda utama yang hanya dibahas namun masing-masing desa dapat melaporkan perkembangan kegiatan desa baik infrastruktur, perumahan dan program lain yang sementara terlaksana di desa”, pungkas Yermias.
Yermias juga sangat berterima kasih kepada bapak Camat Kie yang telah menanyakan terkait bukti fisik pekerjaan jalan desa karena merupakan suatu ketegasan yang positif guna mengontrol program kerja desa yang berada didalam wilayahnya.
Sehingga dengan adanya rakor persoalan yang terjadi di desa dapat teratasi dengan solusi – solusi yang positif, ungkap Yermias.(*Frits)
Discussion about this post